Pembangunan Tol Bogor–Serpong via Parung Rp 12,3 Triliun Resmi Dimulai Tanpa Dana APBN

Saifuddin Romli |

Pembangunan Tol Bogor–Serpong via Parung Rp 12,3 Triliun Resmi Dimulai Tanpa Dana APBN

Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung sepanjang 32,03 kilometer resmi digarap tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembangunan jalan tol ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 12,351 triliun dan dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Skema ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk mendorong percepatan infrastruktur tanpa membebani keuangan negara.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, menjelaskan bahwa seluruh pembiayaan proyek meliputi perencanaan teknis, pengadaan lahan, konstruksi, hingga pengoperasian sepenuhnya ditanggung oleh badan usaha pelaksana. “InsyaAllah tanpa menggunakan APBN. Skema KPBU ini telah banyak diterapkan dalam pembangunan tol di Indonesia,” ujarnya dalam penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang berlangsung di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025).

Baca Juga : Pembangunan Tol Bogor–Serpong via Parung Resmi Dimulai, Target Selesai Tahun 2028

Proyek Tol Bogor–Serpong via Parung merupakan proyek prakarsa badan usaha (unsolicited project) yang digarap oleh PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS). Konsorsium ini terdiri dari beberapa perusahaan besar, di antaranya Persada Utama Infra sebagai pemegang saham mayoritas dengan 52 persen kepemilikan, diikuti oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 26 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebesar 12 persen, dan PT Hutama Karya Infrastruktur sebesar 10 persen.

Tol yang membentang di dua provinsi, yaitu Jawa Barat sepanjang 27,83 kilometer dan Banten 4,2 kilometer, akan dibagi menjadi empat seksi:

  1. Seksi 1: Junction Salabenda – Simpang Susun Pondok Udik (3,97 km)
  2. Seksi 2: Simpang Susun Pondok Udik – Simpang Susun Putat Nutug (9,27 km)
  3. Seksi 3: Simpang Susun Putat Nutug – Simpang Susun Rumpin (8,23 km)
  4. Seksi 4: Simpang Susun Rumpin – Junction Serpong (10,56 km)

Konstruksi proyek dijadwalkan dimulai pada Oktober 2026 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2028. Setelah rampung, Tol Bogor–Serpong via Parung akan menjadi bagian penting dari jaringan Jakarta Outer Ring Road III (JORR 3). Tol ini juga akan terhubung langsung dengan beberapa ruas utama seperti Tol Serpong–Balaraja (Serbaraja), Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), dan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat.

Dibangun dengan standar kecepatan hingga 100 kilometer per jam, jalan tol ini memiliki lebar lajur 3,6 meter dengan konfigurasi awal 2×2 lajur, yang nantinya akan dikembangkan menjadi 2×3 lajur. Melalui tol ini, waktu tempuh antara Bogor dan Serpong diperkirakan akan berkurang hingga 65 persen dari sebelumnya sekitar 1 jam menjadi hanya 45 menit.

Dengan pembangunan ini, diharapkan mobilitas antarwilayah Jabodetabek semakin efisien, pertumbuhan ekonomi daerah sekitar meningkat, serta konektivitas antarprovinsi makin terintegrasi tanpa membebani APBN.