Dedi Mulyadi Siapkan Dua Pilihan untuk Warga Terdampak Penutupan Tambang di Bogor

Saifuddin Romli |

Dedi Mulyadi Siapkan Dua Pilihan untuk Warga Terdampak Penutupan Tambang di Bogor

Bogor – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengumumkan akan memberikan dua pilihan bantuan kepada warga di Parung Panjang, Bogor, yang terdampak penutupan aktivitas tambang. Kebijakan ini diambil sebagai respons atas keluhan kehilangan mata pencaharian yang dialami masyarakat setempat.

Opsi pertama berupa bantuan finansial bulanan senilai Rp 2–3 juta per keluarga, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar selama masa transisi. Opsi kedua menawarkan penempatan kerja di lingkungan Pemprov Jawa Barat, termasuk sebagai petugas kebersihan jalan, sopir truk untuk sektor pekerjaan umum dan sumber daya air, operator alat berat, hingga tenaga pemadam kebakaran.

Baca Juga : Krisis Lingkungan di Bogor: 60% Bentang Alam Rusak, Walhi Sebut Ancaman Ekologis Nyata

“Tenaga kebersihan jalan sepanjang Parung Panjang nanti akan direkrut dari warga terdampak, dengan gaji sesuai UMK,” ujar Dedi. Menurutnya, meskipun tanggung jawab utama atas pekerja tambang ada pada perusahaan tambang, Pemprov Jabar tetap mengambil peran agar warga setidaknya memiliki sumber penghasilan sementara.

Selain itu, Dedi menyebutkan bahwa opsi-opsi ini akan segera direalisasikan dan meminta warga untuk bersabar. “Boleh ngambek terus, saya enggak apa-apa … yang penting saya berguna bagi kepentingan orang banyak,” tambahnya.

Kebijakan penutupan tambang di wilayah Rumpin–Parung Panjang dilakukan untuk memperbaiki kondisi jalan Parung Panjang yang kerap rusak akibat aktivitas pengangkutan hasil tambang. Penutupan ini memang berdampak bagi banyak pekerja dan pelaku usaha lokal di kawasan tersebut.