12 Kebiasaan Orang Sunda Jawa Barat yang Unik dan Seru

Saifuddin Romli |

12 Kebiasaan Orang Sunda Jawa Barat yang Unik dan Seru

Orang Sunda tersebar di manapun di Indonesia, meski jumlahnya tak sebanyak suku lainnya. Merantau atau tidak, kebiasaan orang Sunda tidak terlepas dari kehidupan mereka sehari-hari. Ada adat istiadat yang mereka pegang sebagai tanda kesukuan.

Namun, kebiasaan mereka terbilang unik dan tidak dimiliki oleh suku yang lainnya. Secara keseluruhan, itulah yang menandakan bahwa mereka adalah orang Sunda di manapun mereka berada. Berikut ini adalah kebiasaan mereka yang cukup unik dan khas.

Kebiasaan Orang Sunda yang Unik

1. Menyapa orang lain

Jika Anda bermain ke daerah perkampungan Sunda, orang-orang pemilik rumah biasanya akan terlihat di depan teras. Meskipun Anda adalah orang asing, mereka biasanya akan tetap menyapa Anda seakan-akan mengenal satu sama lain. Hal ini menjadi kebiasaan Sunda di banyak daerah.

Itu sebabnya, orang Sunda terkenal sebagai suku yang sangat ramah. Mereka juga akan menganggap Anda bagian dari keluarganya meski tidak berasal dari suku yang sama. Jadi jangan heran jika mereka menyapa duluan. Anda bisa menyapa mereka kembali sambil tersenyum.

Baca Juga : UMR Bogor Naik? Inilah Upah Minimum Kerja Daerah Jabodetabek

2. Makan saat jam 2 siang

Orang-orang biasanya memiliki waktu untuk ngemil sebelum makan siang. Namun berbeda dengan orang Sunda yang malah makan sesuatu di jam dua siang. Mereka menyebutnya dengan “ngawadang”. Namun, mereka tidak memakan cemilan melainkan makanan berat.

Hal ini disebabkan orang Sunda yang banyak sekali menjadi seorang petani. Awalnya, banyak petani yang memang memasok energi kembali sesaat sebelum pulang ke rumah dari ladang. Kebiasaan yang satu ini sudah menjadi tradisi kebiasaan orang Sunda meski bukan petani sekalipun.

3. Makan Nasi Liwet

Nasi liwet adalah sajian khas orang Sunda yang dimakan pada acara tertentu. Tetapi bagi orang Sunda sendiri, makan nasi liwet sudah menjadi sebuah kebiasaan orang Sunda meski tidak di acara tertentu. Kebiasaan makan orang Sunda adalah makan bersama anggota keluarga lainnya.

Hampir di setiap perayaan yang melibatkan banyak anggota keluarga, orang Sunda akan melakukan tradisi yang satu ini. Penyajiannya sangat mudah dan lauknya juga merupakan khas Sunda seperti jengkol, lalapan dan kerupuk. Apapun perayaannya, sajian utama biasanya berupa nasi liwet.

4. Tidak suka merantau

Berbeda dengan orang umumnya yang suka merantau, orang Sunda malah sebaliknya. Hal ini seperti sudah mendarah daging karena orang Sunda secara umum lebih senang dengan hidup di tanah sendiri. Setelah lulus sekolah, kebiasaan orang Sunda adalah mencari kerja di sekelilingnya.

Tak heran jika Anda akan sedikit kesulitan menemukan orang Sunda yang bekerja di kota besar selain di Jawa Barat. Bahkan, orang Sunda sendiri menganggap bahwa bekerja di luar kota termasuk merantau meskipun kota tersebut masih dalam lingkup Jawa Barat.

5. Makan lalapan

Di Indonesia, tak banyak orang yang memakan lalapan. Lalapan merupakan bahan makanan mentah yang umumnya berupa sayuran dan dimakan bersama lauk lainnya. Jenis lalapan orang Sunda di antaranya adalah kacang panjang, selada, kemangi, terong dan jengkol.

Kebiasaan orang Sunda yang satu ini juga tak mengenal usia. Mereka percaya bahwa lalapan adalah penyempurna lauk dan membuat makan menjadi lahap. Biasanya, lalapan akan dicocol dengan sambal yang ada di ulekan. Hampir semua orang Sunda menyukai lalapan.

6. Biasanya dilarang menikah dengan orang Jawa

Meskipun jodoh ada di tangan Tuhan, tapi orang Sunda mempercayai bahwa sebaiknya orang Sunda tidak menikah dengan orang Jawa. Hal ini seperti sudah tradisi dan bukan berarti perkara etnis yang buruk. Namun, orang Sunda menilai bahwa nilai-nilai Jawa dan Sunda cukup berbeda.

Misalnya saja tentang perantauan. Orang Jawa dinilai senang dengan merantau, sementara orang Sunda sebaliknya. Dari sisi makanan, kedua suku ini juga memiliki perbedaan cita rasa yang sangat jauh berbeda. Untuk menghindari selisih paham setelah menikah, itu sebabnya larangan ini ada.

7. Tidak bisa berbicara huruf F dan V

Ciri khas orang Sunda saat berbicara adalah hilangnya huruf F dan V dari abjad. Kedua huruf tersebut akan terdengar seperti huruf P. Baik bahasa sehari-hari maupun nama orang, orang Sunda menggantinya dengan P dengan alasan aksara Sunda tidak mengenal huruf tersebut.

Kebiasaan orang khas Sunda ini cukup mendarah daging, terutama mereka yang tinggal di daerah Priangan atau Jawa Barat di bagian Timur. Karena menggunakan dialek dan bahasa yang halus, mereka sama sekali tidak mengeja huruf F dan V.

8. Penambahan kata

Orang Sunda meskipun tinggal di kota lain akan terlihat dari cara bicaranya. Salah satu kebiasaan orang Sunda adalah dengan menambahkan “teh” dan “mah” di akhir kalimat sebagai penekanan. Padahal, dua kata tersebut sebenarnya tidak memiliki arti yang khusus.

Bahkan meskipun mereka sedang menggunakan bahasa Indonesia sekalipun, kedua kata tersebut biasanya mengikuti kalimat. Meski tidak semua kalimat menggunakannya, namun hanya orang dari suku Sunda sajalah yang menggunakannya sejauh ini.

9. Memberi nama yang unik

Salah satu kebiasaan orang Sunda yang masih melekat hingga kini yaitu saat memberikan nama kepada anak. Mereka memiliki pola pengulangan yang sangat nyata dan inilah yang membedakannya dengan suku lain. Misalnya saja nama Yana Suryana yang mengulang kata “yana”.

Selain itu, nama orang Sunda juga jarang sekali menggunakan huruf “O”. Kebanyakan, mereka menggunakan huruf “A” pada setiap nama mereka. Kebiasaan yang satu ini masih berlangsung hingga sekarang, terutama mereka yang masih menggunakan bahasa Sunda sehari-hari.

10. Menggunakan dialek saat bicara

Tradisi adat orang Sunda yang cukup unik adalah mereka menggunakan dialek yang khas saat berbicara. Setiap kota memiliki dialeknya tersendiri. Tanah Sunda di bagian Barat memiliki dialek yang sangat berbeda dengan dialek yang ada di Sunda bagian Timur.

Dengan menggunakan dialek, Anda bisa mengetahui dari mana orang tersebut berasal. Hal ini juga menjadi patokan kekeluargaan, misalnya dialek yang sama akan menjadikan orang Sunda terasa lebih akrab. Meski begitu, secara umum kosakata yang digunakan tetaplah sama.

11. Agak boros

Meskipun tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah kebiasaan yang baik, namun boros menjadi sebuah kebiasaan orang Sunda. Mereka tidak segan-segan untuk membantu orang lain yang kesusahan, meskipun diri sendiri juga tidak berada dalam kondisi yang stabil.

Misalnya saja saat menyambut tamu, mereka akan menyiapkan makanan yang cukup mewah. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama di depan sang tamu tersebut dan sebagai contoh untuk menghargai kedatangan mereka.

12. Santai dan jarang marah

Orang Sunda juga terkenal sebagai kelompok yang santai dan jarang marah. Mereka tidak terlalu memikirkan masalah sepele menjadi serius. Hampir setiap hal bisa diambil hikmahnya dan dijadikan lelucon di masa depan.

Kebiasaan orang Sunda sebenarnya tak begitu jauh berbeda dengan suku lainnya. Mereka menjunjung tinggi kekeluargaan meskipun terhadap orang asing. Mereka juga cukup adaptif dengan orang baru tanpa harus meninggalkan tradisi dan adat yang mereka pegang selama ini.