12 Nama Alat Musik Sunda Tradisional Beserta Cara Memainkannya

Saifuddin Romli |

12 Nama Alat Musik Sunda Tradisional Beserta Cara Memainkannya

Alat musik menjadi bagian dari seni sebuah suku. Salah satu suku yang cukup besar di Indonesia adalah Sunda dan alat musik Sunda cukup terkenal hingga ke luar daerah. Jenis alat musiknya sangat beragam dan memiliki ciri khas tersendiri sehingga berbeda dengan daerah lain.

Ragam alat musik asal Sunda ini dimainkan ketika orang-orang memiliki acara adat seperti pernikahan atau khitanan. Dalam acara formal pun, lagu atau musik Sunda akan diiringi oleh berbagai alat musik aslinya. Berikut ini merupakan alat musik yang berasal dari tanah Sunda.

12 Alat Musik Sunda Tradisional

Kecapi

Meski namanya hampir sama dengan nama buah yang asalnya juga dari tanah Sunda, kecapi adalah salah satu alat musik yang masih dipakai hingga kini. Hampir semua tembang tradisional Sunda menggunakan alat musik yang satu ini karena menentukan tempo dari tembang itu sendiri.

Kecapi memiliki dua bagian penting. Yang pertama adalah kecapi induk dengan 18 hingga 20 dawai. Frekuensinya juga lebih rendah. Sementara untuk kecapi anak terdapat 15 buah dawai untuk memulai tembah. Kecapi dimainkan dengan cara dipetik.

Rebab

Salah satu alat musik Sunda yang memiliki pengaruh dari bangsa Arab adalah rebab. Cara memainkan alat musik ini disebut ngalengek karena Anda harus menggerek busur yang ada di rebab. Bunyinya mirip seperti biola dengan nuansa yang lebih tradisional.

Ukuran rebab tidaklah besar, namun pemain biasanya meletakkan rebab di lantai saat dimainkan. Tak hanya saat menembangka lagu Sunda, rebab juga digunakan untuk acara keagamaan di Jawa Barat. Rebab umumnya memiliki tiga senar yang ketebalannya bervariasi untuk membuat nada.

Baca Juga : Kebiasaan Orang Sunda Jawa Barat yang Unik dan Seru

Angklung

Hampir semua orang mengenal angklung sebagai salah satu alat musik adat Sunda. Angklung terbuat dari bambu yang berjejer kemudian cara memainkannya adalah dengan digoyang. Angklung mengeluarkan suara yang khas dan bernuansa tembang Sunda.

Susunan bambu, ukuran dan posisinya memiliki peran tersendiri terhadap bunyi yang dihasilkan. Alat musik ini disebut sebagai yang tertua dan asli Sunda karena keberadaannya sudah ada sekitar di abad ke-16. Hingga kini, angklung menjadi alat musik utama dapat pagelaran musik ala Sunda.

Toleat

Nama toleat mungkin terdengar asing, namun alat musik ini memiliki bentuk dan cara memainkannya yang sama seperti suling bambu. Toilet memiliki bentuk yang sangat estetik karena terbuat dari bambu asli yang diamplas dan diberi lubang untuk menghasilkan bunyi.

Cara memainkan toleat tentu saja dengan cara ditiup. Bagi orang Sunda, toleat seringkali dimainkan dalam acara musik atau sekedar bersantai saat menggembala ternak. Tidak ada aturan khusus tentang suara toleat karena masing-masing bambu akan menghasilkan suara yang berbeda.

Jengglong

Suku Sunda juga memiliki kesenian gamelan, meski suaranya sangat khas dan berbeda dengan yang berasal dari Jawa. Salah satu alat musiknya adalah jengglong. Jengglong adalah alat musik yang dipukul dan menjadi bagian penting dalam seni gamelan Sunda.

Jengglong memiliki bentuk yang sangat mirip dengan gong, namun diletakkan berjajar di lantai. Ukuran jengglong berbeda satu sama lain sehingga menghasilkan bunyi yang berbeda pula. Pemain akan memukul jengglong dengan alat pukul yang sudah dililit karet tipis.

Celempung

Alat musik yang satu ini diadopsi dari kebiasaan bangsa Arab yang dibawa ke tanah Sunda. Celempung memiliki bentuk dari bambu yang berjajar dan di tengahnya memiliki rongga yang besar. Perpaduan nada saat celempung dipukul menghasilkan resonansi yang sangat indah.

Fungsi utama celempung dalam pagelaran musik Sunda adalah untuk mengatur irama yang ada pada tembang. Tidak semua bambu bisa dijadikan celempung karena diameternya hanya boleh 50-70 cm. Selain pentas, celempung juga dikenal sebagai salah satu alat dakwah agama Islam.

Tarawangsa

Bentuk tarawangsa mirip dengan rebab, hanya saja bentuknya lebih klasik. Tarawangsa dipercaya sebagai alat musik asli Sunda buhun yang lebih tua daripada rebab. Sejarah tarawangsa juga banyak dicatat dalam naskah kuno Sunda. Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek.

Wilayah yang masih memainkan tarawangsa hingga saat ini berada di sekitar Timut tanah Sunda seperti Banjaran dan Sumedang. Dawai yang ada pada alat musik hanya ada dua buah saja. Selain digesek, tarawangsa juga bisa dimainkan dengan cara dipetik.

Karinding

Alat musik Sunda yang masuk ke dalam kategori kuno adalah karinding. Ciri khas alat musik Sunda ini adalah bentuknya yang seperti sebuah ukiran halus di bagian ujung. Dahulu, para petani yang berada di kawasan Tasikmalaya membawa karinding untuk dimainkan di sawah.

Cara memainkan alat musik yang terbuat dari kayu ini pun cukup unik. Pemain harus memasukkan alat musik ke dalam mulut, kemudian disentil dengan jari. Setelah itu, akan muncul suara yang unik kari karinding. Namun, alat musik ini sudah jarang sekali dipakai dalam pagelaran Sunda.

Kendang

Instrumen yang satu ini tak hanya dipakai untuk musik ala Jawa Tengah, namun juga di tanah Sunda. Kendang merupakan alat musik tradisional yang sangat populer. Tanpa bunyi kendang, pagelaran musik Sunda pun terasa asing. 

Kendang juga digunakan untuk mengiringi tarian Sunda seperti jaipong dan kendang ketuk tilu. Alat musik ini menghasilkan suara yang unik saat ditabuh. Bagian sisi kendang bisa ditabuh bersamaan atau bergantian.

Jentreng

Jentreng adalah alat musik yang berasal dari tanah Sunda dan terbuat dari kayu kenanga. Sekilas, bentuk jentreng mirip sekali dengan kecapi. Hanya saja, jentreng memiliki ukuran yang lebih kecil daripada kecapi pada umumnya.

Jentreng juga dimainkan dengan cara dipetik. Dawai yang ada pada jentreng sebanyak 7 buah. Pemain tidak perlu menggunakan alat khusus untuk memetik karena hanya menggunakan jari saja. Sayangnya, alat musik Sunda ini sudah jarang dipakai di acara pementasan.

Goong tiup

Jika biasanya goong yang dipakai memiliki bentuk yang besar dan akan berbunyi saat dipukul, berbeda dengan goong tiup. Seperti namanya, alat musik ini berbunyi ketika dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini dipengaruhi oleh kedatangan bangsa Eropa di tanah Sunda.

Dulunya, alat musik ini digunakan untuk mengumpulkan hewan gembala. Namun, saat ini goong tiup lebih banyak dipakai untuk pagelaran musik. Tidak ada nada khusus dalam goong tiup karena ukuran dan kualitas kayu akan mempengaruhi nadanya.

Baca Juga : Makanan Khas Sunda yang Enak dan Bikin Ketagihan

Suling bambu

Penggunaan suling bambu di Indonesia bisa dinilai sangat jarang kecuali dilakukan oleh orang Sunda. Sesuai dengan namanya, suling bambu adalah alat musik yang menggunakan bambu sebagai bahan utamanya kemudian dilubangi.

Saat ditiup pada bagian ujungnya, suling bambu akan menghasilkan nada yang khas. Biasanya, jumlah lubang di dalam suling berjumlah empat hingga enam buah. Hingga saat ini, suling bambu masih banyak digunakan saat karawitan.

Alat musik Sunda sangat beragam. Meskipun termasuk ke dalam kategori alat musik tradisional, penggunaannya masih relevan hingga saat ini. Bahkan musik campuran dari aliran lain bisa menggunakan alat musik dari tanah Sunda seperti kendang dan suling bambu.

Penulis Saifuddin Romli Seorang Content Creator, yang juga hobi travelling dan kulineran.